Kumpulan cerita dewasa / cerita ngentot /cerita porno / hanya untuk orang_orang sudah dewasa.. Di rangkum dari berbagai sumber
7.29.2010
dina teman istriku
Siang itu pertemuanku dengan client makan  waktu lebih cepat dari perkiraan. Jam masih  menunjukkan jam 11.00 , paling sampai kantor  pas jam istirahat dan pasti sdh sepi, pada  makan siang diluar kantor… mmm… kubelokkan  mobilku, dan kutuju satu arah pasti… kantor  Tari istriku… Istriku seorang wiraswasta,  berkantor di daerah Tomang. “Eee… mas Tommy, tumben muncul siang-siang begini…?”Dina sekretaris Tari menyambutku… “Sepi amat..? udah pada istirahat..?”sahutku  sambil melangkah masuk kantor yang tampak  sepi. “Mmm… Tari ke customer sama pak Darmo,  Liliek dan Tarjo nganterin barang dan katanya  Tari sekalian meeting dengan customer… sukri  lagi Dina suruh beli makan siang, tunggu aja  mas diruangan Tari..”celoteh Dina yang  berjalan di depanku memperlihatkan pantatnya yang montok bergoyang seirama dengan  langkah kakinya… Aku masuk ke ruangan Tari,  kujatuhkan pantatku ke kursi direktur yang  empuk… Dalam hati aku mengutuk habis-habisan, atas  kesialanku hari ini… malah sampe disini,  ketemu ama Dina… oh ya Dina sebenarnya  adalah sahabat Tari waktu kuliah, janda  beranak 2  ini diajak kerja istriku setelah  setahun menjanda… orangnya cantik, ramah…  cuma sebagai lelaki aku kurang menyukai  karakternya… terutama dandanannya yang  selalu tampak menor, dengan tubuhnya yang  montok… tetenya gede sebanding dengan  pantatnya yg juga gede, pokoknya bukan type  wanita yg kusukai dan menurutku kulitnya  terlalu putih… jadi tampak kaya orang sakit- sakitan… walaupun kata Tari, Dina orangnya  sangat cekatan dan sangat doyan kerja alias  rajin… Kubuka laptopku dan kunyalakan…  kucari-cari file yang kira-kira bisa menemaniku disini… daripada aku hrs ngobrol sama Dina,  yang menurutku bukan temen ngobrol yang  asyik… wow… di kantong tas laptopku terselip sebuah CD… wiih DVD bokep punya Rudy  ketinggalan disini… lumayan juga buat ngabisin waktuku nungguin Tari…. Mmmm Asia Carera…  lumayan bikin ngaceng juga setelah kira-kira  setengah jam melihat aksi seks Asia Carera  melawan aksi kasar Rocco Sifredi… “Ooo.. ooo.. mas Tommy nonton apa tuuuh…  sorry mas Tommy mau minum apa..? panas,  dingin… hi..hi.. pasti sekarang lagi panas dingin  kan..?”suara Dina bagaikan suara petir disiang  bolong… dengan nada menggodaku… “Ah kamu bikin kaget aja… ngg… dingin boleh  deh… mm ga ngrepotin neeh..?”sahutku sambil  memperbaiki posisiku yang ternyata dari arah  pintu, layar laptopku keliatan banget… sial  lagiiii…. aahh masa bodo laahh… toh Dina bukan anak kecil.. Dina masuk ruangan lagi sambil  membawa 2  gelas es jeruk.. “Mas Tommy boleh dong Dina ikutan nonton…  mumpung lagi istirahat… kayanya tadi ada  Rocco sifredi yak..?”kata Dina sambil cengar  cengir bandel.. “ha… kamu tau Rocco Sifredi juga..?”tanyaku  spontan… agak kaget juga, ternyata wanita  yang tiba-tiba kini jadi tampak menggairahkan  sekali di mataku, tau nama bintang film top  bokep Rocco Sifredi… “Woo bintang kesayangan Dina tuuuh..”sahut  Dina yang berdiri di belakang kursiku… “Kamu sering nonton bokep..?”tanyaku agak  heran sebab Dina setelah menjanda tinggal dg  orang tuanya dan rumahnya setahuku  ditinggali banyak orang… “Iya… tapi dulu… waktu masih sama “begajul” itu..”sahut Dina enteng dan membuatku  ketawa geli mendengar Dina menyebut mantan suaminya yang kabur sama wanita lain…  Suasana hening… tapi tak dapat dielakkan dan  disembunyikan nafas kami berdua sdh tak  beraturan, bahkan beberapa kali kudengar Dina  menghela nafas panjang… ciri khas wanita  yang hendak mengendorkan syaraf birahinya  yang kelewat tegang… dan beberapa kali  kudengar desisan lembut, seperti luapan  ekspresi… yang kuartikan Dina sudah larut  dalam aksi para bintang bokep di layar  monitor… Sementara keadaanku tak jauh beda.. celanaku terasa menyempit… desakan batang  kemaluanku di selangkangan yang mengeras  sejak setengah jam yang lalu, mulai  menyiksaku… dalam kondisi seperti ini  biasanya, aku melakukan onani di tempat.. Tapi kali ini masak onani di depan Dina..? ampuuuunn  siaal lagiii..! “Din.. kamu suka Rocco Sifredi..? memang suka  apanya..?”tanyaku memulai komunikasi dengan Dina yang desah napasnya makin memburu tak  beraturan dan sesekali kudengar remasan  tangannya seolah gemas pada busa sandaran  kursi yang kududuki… “Mmm… hhh.. apanya yak..? iih… mas Tommy  nanyanya… sok ga tau..”sahut Dina sambil  mencubit pundakku… entah siapa yang  menuntun tanganku untuk menangkap tangan  Dina yang sedang mencubit… mmm… Dina  membiarkan tanganku menangkap tangannya… “Kamu ga cape, berdiri terus… duduk sini deh..? ”kataku sambil tetap menggenggam tangan  Dina, kugeser pantatku memberi tempat  untuknya, tapi ternyata kursi itu terlalu kecil  untuk duduk berdua, apalagi untuk ukuran  pantat Dina yang memang gede… “Pantat Dina kegedean sih mas…”kata Dina  sambil matanya melempar kerling aneh, yang  membuat darahku berdesir hebat, akhirnya  Dina menjatuhkan pantatnya di sandaran  tangan.. oooww… aku dihadapkan pada paha  mulus yang bertumpangan muncul dari belahan  samping rok mininya dan entah sejak kapan  kulit putih ini menjadi begitu menggairahkan  dimataku..? Kembali perhatian kami tercurah  pada aksi seks dilayar laptop… sesekali  remasan gemas tangan lembutnya pada  telapak tanganku terasa hangat… dimana  tangan kami masih saling menggenggam… dan  menumpang diatas paha mulus Dina… “Iiih Gila… Dina sudah lama enggak nonton  yang begini..”kata Dina mendesah pelan seolah  bicara sendiri.. menggambarkan kegelisahan  dan kegalauan jiwanya… “kalo ngerasain..?”tanyaku menyahut  desahannya tadi… “Apalagi…”jawabnya pendek serta lirih sambil  matanya menatapku dengan tatapan jalang…  yang bisa kuartikan sebagai tantangan,  undangan atau sebuah kepasrahan, kutarik  lembut tangannya dan diikuti tubuh  montoknya… kini pantat montok Dina  mendarat empuk di pangkuanku sedangkan  tanganku melingkar di pinggangnya yang  ternyata cukup ramping tak berlemak… Iblis  dan setan neraka bersorak sorai mengiringi  pertemuan bibir kami yang kemudian saling  mengulum dan tak lama lidah kami saling belit  di rongga mulut… mmm… tangan Dina  melingkar erat di leherku dengan gemetaran…  kulayani serangan panas janda cantik berumur  32  tahun ini… seolah ingin memuaskan dahaga  dan rindu dendamnya lewat aksi ciuman  panasnya… Tanganku memang dari dulu trampil memainkan peran jika dihadapkan dengan tubuh wanita… menelusup ke balik blazer hitam yang  dikenakan Dina dan terus menelusup sampai  menyentuh kulit tubuhnya… sentuhan  pertamaku pada kulit tubuhnya membuat Dina  menggeliat resah dan menggerang gemas…  rangkulan tangannya semakin erat di leherku  sementara ciuman bibirnya juga semakin  menggila mengecupi dan mengulumi bibirku…  tanganku mulai merambah bukit dadanya yang  memang luar biasa montok, yang jelas diatas  cup B… sebab buah dada Tari istriku yang ber  bra 36 B jauh tak semontok buah dada Dina…  Tiba-tiba Dina meronta keras, saat tanganku  meremas lembut buah dadanya yang mengeras  akibat terangsang birahi tinggi…. “Ooohh… mas Tommy suudaah mas… hhh..  hhh… jangan mas, Dina ga mau menyakiti  Tari…hh… ooohh..”kalimat diantara desah  nafas birahi ini tak kuhiraukan dan rontaan  kerasnya tak berarti banyak buatku…  tanganku yang melingkar di pinggangnya tak  mudah utk dilepaskannya… “Ada apa dengan Tari..? ga akan ada yang  merasa disakiti atau menyakiti selama ini jadi  rahasia… ayo sayang waktu kita tak banyak…  nikmatilah apa yang kamu ingin nikmati…” bisikku lembut di sela-sela aksi bibir dan  lidahku di leher jenjang berkulit bersih milik  janda cantik bertubuh montok ini… “Ampuuun mas, oooww… Dina ga tahaaan… hh. .hh… ssshhh…”rengek Dina memelas yang tak  mampu membendung gelegak birahi yang  mendobrak hebat pertahanannya… Blazer  hitam yang dikenakan Dina sudah teronggok  dibawah kursi putar yang kami gunakan  sebagai ajang pergulatan… dibalik blazer hitam, tubuh montok berkulit putih mulus itu hanya  mengenakan penutup model kemben berbahan  kaos, sehingga dari dada bagian atas sampai  leher terbuka nyata… bergetar syahwatku  menyaksikan pemandangan ini… buah dadanya  yang montok dengan kulit putih bersih, mulus  sekali sehingga urat-urat halus berwarna  kebiruan tampak dipermukaan.. buah dada  montok yang sedang meregang nafsu birahi itu tampak mengeras, memperlihatkan lembah  yang dalam di tengahnya… tampak bergerak  turun naik seirama dengan nafas birahinya  yang mendengus-dengus tak beraturan… iihh  menggemaskan sekali.. woow.. bukan main..!  begitu tabir berbahan kaos warna orange itu  kupelorotkan ke bawah.. muncullah keindahan  yang menakjubkan dari sepasang bukit  payudara yang asli montok dan sangat  mengkal, hanya tertutup bra mini tanpa tali,  sewarna dengan kulit mulusnya… “Oooohh.. maaasss..?”desahnya lirih ketika  tabir terakhir penutup payudaranya  meninggalkan tempatnya dan secara refleks  Dina menyilangkan kedua tangannya di depan  dadanya, tapi dimataku, adegan itu sangat  sensual.. apalagi dengan ekspresi wajahnya  yang cantik sebagian tertutup rambutnya  yang agak acak-acakan… matanya yang  bereye shadow gelap menatapku dengan makna yang sulit ditebak… “Mas.. janggaaan teruskan… Dina takuut Tari  datang…hhh… hhh… “bisiknya dengan suara  tanpa ekspresi… tapi aku sdh tak mampu  mempertimbangkan segala resiko yg  kemungkinan muncul… lembah payudara Dina  yang dalam itulah yang kini menggodaku…  maka kubenamkan wajahku ke dalamnya…  lidahku terjulur melecuti permukaan kulit halus beraroma parfum mahal… kontan tubuh  bahenol di pangkuanku itu menggelepar liar, spt ikan kehilangan air, ditambah amukan janggut  dan kumisku yang sdh 2  hari tak tersentuh  pisau cukur… “Ampuuuunnn maaass…. iiiihhh… gellliii aaahh… mmm…ssssshhh.. ooohh…”rengek dan  rintihannya mengiringi geliat tubuh indah itu…  wooow jemari lentiknya mulai mencari-cari….  dan menemukannya di selangkanganku…  bonggolan besar yang menggembungkan  celanaku diremas-remas dengan gemas…  sementara aku sedang mengulum dan  memainkan lidahku di puting susunya yang  sudah menonjol keras berwarna coklat  hangus… tanganku menggerayang masuk  kedalam rok mininya yg semakin terangkat  naik kudapatkan selangkangan yang tertutup  celana dalam putih dan kurasakan pada bagian  tertentu sudah basah kuyub, Dina tak menolak ketika celana dalam itu kulolosi dan kulempar  entah jatuh dimana… Dina mengerang keras  dengan mata membelalak, manakala jariku  membelah bibir vaginanya yang sudah sangat  basah sampai ke rambut kemaluannya yang  rimbun… bibir cantik yang sudah kehilangan  warna lipsticknya itu gemetaran layaknya  orang kedinginan… terdengar derit retsluiting.. ternyata jemari lentik Dina membuka celanaku  dan menelusup masuk kedalam celana kerjaku… kulihat matanya berbinar dan mulutnya  mendesis seolah gemas, ketika tangannya  berhasil menggenggam batang kemaluanku…  sesaat kemudian batang kemaluanku sudah  mengacung-acung galak di sela bukaan  retsluiting celanaku dalam genggaman tangan  berjari lentik milik Dina… makin lebar saja mata Dina yang menatap jalang ke batang  kemaluanku yang sedang dikocok-kocoknya  lembut… “Aaaah… mass Tommyy… mana mungkin Dina  sanggup menolak yang seperti ini… hhhh….  ssss….sssshhh… lakukan mas.. oohhh… toloong bikin Dina lupa segalanya mas… Dina ga  tahhaan…”kalimatnya mendesis bernada penuh kepasrahan, namun matanya menatapku penuh  tantangan dan ajakan… Kurebahkan tubuh  montok Dina di meja kerja Tari yang lebar  setelah kusisihkan beberapa kertas file dan  gelas minum yang tadi ditaruh Dina diatas  meja itu…. sementara laptopku masih terbuka  dan adegan seks dilayar monitornya,  sementara jari tengahku tak berhenti keluar  masuk di liang sanggama Dina yang sangat  becek… mungkin benar kata orang, cewek yang berkulit putih cenderung lebih basah liang  sanggamanya… seperti halnya Dina, cairan  liang sanggamanya yang licin kurasakan  sangatlah banyak sampai ada tetesan yang  jatuh di atas meja….Dina sudah  mengangkangkan kakinya lebar-lebar  menyambut tubuhku yang masuk diantara  kangkangan pahanya, aku berdiri menghadap  pinggiran meja, dimana selangkangan Dina  tergelar… tubuh Dina kembali menggeliat  erotis disertai erangan seraknya ketika  palkonku mengoles-oles belahan vaginanya,  sesekali kugesek-gesekan ke clitorisnya yang  membengkak keras sebesar kacang tanah yang kecil.. bukit vaginanya yang diselimuti  rimbunnya rambut kemaluan yang tercukur  rapi… “Ayoooo maasss… lakukan sekaraaang… Dina  ga tahaaann…hh..hhh… “rengek Dina memelas.  Bibir cantik itu menganga tak bersuara, mata  bereye shadow gelap itu membelalak lebar  dengan alis berkerinyit gelisah, ketika  palkonku membelah bibir vaginanya dan  merentang mulut liang sanggamanya…  kurasakan palkonku kesulitan menembus mulut liang sanggama Dina yang sudah berlendir  licin… Tubuh Dina meregang hebat diiringi  erangan keras, manakala palkonku memaksa  otot liang sanggama Dina merentang lebih  lebar… kedua tangannya mencengkeram keras  lenganku… sewaktu pelan-pelan tapi pasti  batang kemaluanku menggelosor memasuki  liang sanggama yang terasa menggigit erat  benda asing yang memasukinya… baru tiga  perempat masuk batang kemaluanku,  palkonnya sudah menabrak mentok dasar liang  sanggama sempit itu, kembali tubuh montok  Dina menggeliat merasakan sodokan mantap  pada ujung leher rahimnya…. Sepasang kaki  Dina membelit erat pinggangku sehingga  menahan gerakku… bibir cantik yang  gemetaran itu tampak tersenyum dengan  mata berbinar aneh… “Mas Tommy… tau kenapa Dina suka Rocco  Sifredi..?”bisik Dina dengan tatapan mata  mesra… kujawab dengan gelengan kepalaku… “Perih-perih nikmat… kaya sekarang ini… Dina  pingin disetubuhi Rocco Sifredi… ayoo mas..  beri Dina kenikmatan yang indah…”bisik Dina  sambil mengerling penuh arti, belitan kaki di  pinggangku dilonggarkan, pertanda aku boleh  mulai mengayun batang kemaluanku memompa  liang sanggamanya…. Kembali suara erangan  dan rintihan Dina mengalun sensual mengiringi  ayunan batang kemaluanku yang pelan dan  kalem keluar masuk liang sanggama yang  kurasakan sangat menggigit saking sempitnya, walaupun produksi lendir pelicin vagina wanita  bertubuh montok ini luar biasa banyaknya,  sampai berlelehan ke meja kerja yang jadi alas  tubuhnya.. “Punya kamu sempit banget Din… aku seperti  menyetubuhi perawan…”Bisikan mesraku  tampak membuat janda beranak dua itu  berbunga hatinya.. wajahnya tampak berseri  bangga…. “Punya mas Tommy aja yang kegedean… kaya  punya Rocco Sifredi… Dina suka sama yang  begini… gemesssiiin… hhh… hhhoohhh…  mmmaasss…”belum selesai kalimat Dina,  kupercepat ayunan pinggulku.. membuat mata  Dina kembali membelalak, bibirnya meringis  memperlihatkan gigi indah yang beradu,  mengeluarkan desis panjang…. “Teeruuuss maaasss… ammppuunn…  nikkmaaat bukan main.. oooohhh… aaaaaahhh…  eeeenngghh..”ceracaunya dengan suara  setengah berbisik… sesaat kemudian aku  merasakan serangan balasan Dina… Dengan  gemulai janda cantik ini memutar pinggulnya,  pinggangnya yang ramping bergerak menjadi  engsel… Luar biasa nikmat yang kurasakan di  siang tengah hari bolong itu… Suara  berdecakan yang semakin keras di  selangkangan kami menandakan semakin  banjirnya lendir persetubuhan dari liang  sanggama Dina… Wajah cantik Dina semakin  gelisah… mulutnya komat-kamit seolah ingin  mengatakan sesuatu tapi tak ada suara yang  keluar, hanya desah dan erangannya yang  keluar… alisnya yang runcing semakin  berkerut… apalagi matanya yang kadang  membelalak lebar kadang menatapku dengan  sorot mata gemas… “Oooooouuuuwww..!! mmmaaaaassssss…. Diii.. naa ga tahaann…. mmmmmhhh…!!”Kegelisahan  dan keresahannya berujung pada rengekan  panjang seperti orang menangis dibarengi  dengan pinggul yang diangkat didesakan ke  arahku bergerak-gerak liar… Aku tanggap  dengan situasi wanita yang dihajar nikmatnya  orgasme… segera kuayun batang kemaluanku  menembus liang sanggama Dina sedalam- dalamnya dengan kecepatan dan tenaga yang  kutambah… akibatnya tubuh Dina semakin liar  menggelepar di atas meja kerja Tari…  kepalanya digeleng-gelengkan dengan keras ke  kanan dan ke kiri sehingga rambutnya semakin  riap-riapan di wajahny “Ammmpppuuunnn…. oooohhh… nnnggghhh….  niikmmmaattnya…. hhoooo….”suara Dina  seperti menangis pilu… Ya ammmpppuunn….  kurasakan nikmat bukan main.. dinding liang  sanggama wanita yang tengah diamuk badai  orgasme itu seakan mengkerut lembut  menjepit erat batang kemaluanku, kemudian  mengembang lagi… enam atau tujuh kali  berulang… membuatku sejenak menghentikan  ayunan kontolku, pada posisi di kedalaman yg  paling dalam pada liang sanggama Dina… Tubuh  Dina tergolek lunglai… nafasnya tersengal- sengal, tampak dari gerakan dada montoknya  yang naik turun tak beraturan… wajahnya  yang miring ke samping kanan tampak kulitnya berkilat basah oleh keringat birahinya,  sementara mata ber eyeshadow tebal itu  tampak terpejam spt orang tidur… rambut  panjang yang dicat blondie tampak kusut,  awut-awutan menutupi sebagian wajah  cantiknya…. Kira-kira setelah dua menit  batang kemaluanku mengeram tak bergerak di  liang sanggama yang semakin becek… dengan  gerakan lembut kembali kugerakkan pinggulku  mengantarkan sodokan keliang sanggama  Dina… Tubuh montok itu kembali menggeliat  lemah sambil mulutnya mendesis panjang…  Dina membuka matanya yang kini tampak  sayu… “Ssssshh… mmm… luar biasa….”desah Dina  sambil tersenyum manis. Kedua tangannya  meraih leherku dan menarik ke arah tubuhnya.  Tubuhku kini menelungkupi tubuh montok Dina,  Dina memeluk tubuhku erat sekali sehingga  bukit payudaranya tergencet erat oleh dada  bidangku seolah balon gas mau meletus, tak  hanya itu sepasang pahanya dilingkarkan di  pinggangku dan saling dikaitkan di belakang  tubuhku… Woooww… leherku disosotnya  dengan laparnya… jilatan dan kecupan nakal  bertubi-tubi menghajar leher dan daun  telingaku… terdengar dengus nafasnya sangat merangsangku… aku dibuat mengerang oleh  aksinya… “Ayo sayang, tuntaskan hasratmu… Dina boleh lagi enggak?”bisiknya manja sambil  bibirnya mengulum nakal daun telingaku.  Kurasakan pantat montok Dina bergerak  gemulai, membesut hebat batang kemaluanku  yang terjepit di liang sanggamanya, sejenak  kunikmati besutan dan pelintiran nikmat itu  tanpa balasan.. karena kuhentikan ayunan  kontolku… “Kamu ingin berapa kali..?”sahutku berbisik  tapi sambil mengayunkan batang kemaluanku  dalam sekali.. “Eeeeehhhhh…hhh…! sampe  pingsan Dina juga mauuuuuhh…hhhh…!” jawabnya sambil terhentak-hentak akibat  rojokanku yang kuat dan cepat…Aku mengakui  kelihaian janda 2  anak ini dalam berolah  sanggama, kelihaiannya memainkan kontraksi  otot-otot perutnya yang menimbulkan  kenikmatan luar biasa pada batang kemaluan  yang terjebak di liang sanggamanya yang  becek… tehnik-tehnik bercintanya memang  benar-benar canggih… Tari istriku wajib  berguru pada Dina, pikirku…Tapi rupanya Dina  tak mampu berbuat banyak menghadapi  permainanku yang galak dan liar… Setelah  pencapaian orgasmenya yang ke tiga… Wajah  Dina semakin pucat, walaupun semangat  tempurnya msh besar… “Ooooww… my God… ayo sayaaang… Dina  masih kuat…”desisnya berulang-ulang… sambil sesekali pantatnya menggeol liar, mencoba  memberikan counter attack… Aku tak ingin  memperpanjang waktu, walau sebenarnya  masih blm ingin mengakhiri, tapi waktu yang  berbicara… hampir 2 jam aku dan Dina berrpacu  birahi diatas meja kerja Tari. Aku mulai  berkonsentrasi untuk pencapaian akhirku… aku tak peduli erangan dan rintihan Dina yang  memilukan akibat rojokanku yang menghebat “Ooohkk.. hhookkhh.. ooww.. sayaaang…  keluarkan.. di… di.. mulutkuuu yakkkhh..hhkk..” Sebagai wanita yg berpengalaman Dina tahu  gelagat ini… diapun mempergencar counter  attacknya dengan goyang dan geolnya yang  gemulai… kuku jarinya yang panjang  menggelitiki dada bidangku… dan… aku  mengeram panjang sebelum mencabut batang  kemaluanku dari liang becek di tengah  selangkangan Dina… dan dengan lincah Dina  mengatur posisinya sehingga kepalanya  menggantung terbalik keluar dari meja, tepat  didepan palkonku yang sedang mengembang  siap menyemburkan cairan kental sewarna  susu… Dina mengangakan mulutnya lebar-lebar dan lidahnya terjulur menggapai ujung  palkonku… Hwwwoooohhh…!!!!! ledakan  pertama mengantarkan semburatnya  spermaku menyembur lidah dan rongga  mulutnya… aku sendiri tidak menyangka kalo  sebegitu banyak spermaku yang tumpah….  bahkan sebelum semburan berakhir dengan  tidak sabar batang kemaluanku disambar dan  dikoloh dan disedot habis-habisan…. Dina duduk diatas meja sambil merapikan  rambut blondienya yang kusut, sementara aku  ngejoprak di kursi putar….. “Wajah kamu alim ternyata mengerikan kalo  sedang ML mas…?”celetuk Dina sambil  menatapku dengan pandangan gemas dengan  senyum-senyum jalang. “Siang ini aku ketemu singa betina  kelaparan…”sahutku letoy. “Salah mas, yang bener kehausan… peju mas  Tommy bikin badanku terasa segar…ha.. ha..ha. .”sambut Dina sambil ketawa ngakak “Waaakks… mati aku… mas, Tari dateng  tuuuhh…!”Tiba-tiba Dina loncat turun dari meja dengan wajah pucat, buru-buru merapikan  pakaian sekenanya dan langsung cabut keluar  ruangan… akupun segera melakukan tindakan  yg sama… waaah di atas sepatuku ada  onggokan kain putih ternyata celana dalam…  pasti milik Dina, segera kusambar masuk ke  tas laptop… dan aku segera masuk ke kamar  mandi yg ada di ruang kerja Tari…. “Yaaang… chayaaang…. bukain doong…”suara  Tari sambil mengetok pintu kamar mandi… “Hei.. bentar sayang… dari mana aja..?” sahutku setengah gugup dari dalam kamar  mandi. Ketika pintu kubuka Tari langsung  menerobos masuk… busyeet… Tari menubrukku dan aku dipepetin ke wastafel… aku makin  gugup… “Sssshhhh… untung kamu dateng say… ga tau  mendadak aja, tadi dijalan Tari horny berat…” tanpa basa basi lagi celanaku dibongkarnya dan setelah batang kemaluanku yang masih loyo  itu di dapatnya, segera istriku ini berlutut dan  melakukan oral sex…. meski agak lama, tapi  berhasil juga kecanggihan oral sex Tari istriku  membangunkan kejantananku yang baru mo  istirahat… tanpa membuka pakaiannya Tari  langsung membelakangiku sambil menyingkap  rok kerjanya sampai ke pinggang, pantat Tari  kalah montok dibanding Dina, namun bentuknya yang bulat, mengkal sangat seksi di mataku…  sesaat kemudian CD G-String dan stocking Tari sdh lolos dari tempatnya… “C’ mon darling…. hajar liang cinta Tari dari  belakang…”dengan suara dengus nafas penuh  birahi Tari mengangkangkan kakinya sambil  menunggingkan pantatnya… Memang istriku  akhir-akhir ini sangat menyukai gaya doggie  style…”lebih menyengat”katanya… sesaat  kemudian kembali batang kemaluanku beraksi  di liang sanggama wanita yang berbeda…  Dalam posisi doggie style, Tari memang lihay  memainkan goyang pantatnya yang bulat  secara variatif… dan apalagi aku sangat suka  melihat goyangan pantat seksi Tari, membuat  aku semakin semangat menghajar liang  sanggama Tari yang tak sebecek Dina…  Untungnya Tari adalah type wanita yang  cepat dan mudah mencapai puncak orgasme..  nggak sampai 10  menit kemudian Tari mulai  mengeluarkan erangan-erangan panjang… aku  hafal itu tanda-tanda bahwa istriku menjelang  di puncak orgasme, maka segera kurengkuh  pinggangnya dan kupercepat rojokan batang  kemaluanku menghajar liang sanggama Tari  tanpa ampun… “Tommm… Tommmy… gilaaa… aaahkk…  niiikkmaaatt bangeeett…!!!”jeritan kecil Tari  itu dibarengi dengan tubuh sintal Tari yang  gemetaran hebat…pantat seksinya menggeol- geol liar menimbulkan rasa nikmat luar biasa  pada batang kemaluanku yang terjepit di liang  sanggamanya… aku tak menahan lagi  semburatnya spermaku yang kedua utk hari  ini… “Ma kasih Tommy chayaang…”kata Tari  sesaat kemudian sambil mendaratkan kecupan  mesra dibibirku.. Setelah membersihkan sisa- sisa persetubuhan, aku pamit untuk kembali ke kantor, sementara Tari masih berendam di bath up…. Dina sudah duduk rapi di mejanya ketika  aku keluar dari ruangan Tari, kudekati dia… “Ssshh… nggak takut masuk angin, bawahnya  ga ditutup..?”bisikku sambil kuselipkan celana  dalam putih Dina kelaci mejanya… mata Dina  melotot dengan mimik lucu… “Ronde kedua niih yee..?”celetuknya nakal  setelah tahu Tari tak ikut keluar dari  ruangan…. Aku melenggang memasuki mobilku, sambil  memikirkan follow up ke Dina….. yang  ternyata sangat menggairahkan…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PRODUK www.putrikecantikan.com BEST SELLER:
BalasHapusObat Pembesar Penis Herbal
Obat Kuat Pria
Obat Perangsang Wanita
Obat Penghilang Tato
Obat Peninggi Badan Herbal
Obat Penggemuk Badan Herbal
Obat Pelangsing Badan Herbal
Kecantikan
Pemutih Wajah Dan Tubuh
Alat Bantu Sex Wanita
Alat Bantu Sex Pria
Aneka Kondom Pria