Kumpulan cerita dewasa / cerita ngentot /cerita porno / hanya untuk orang_orang sudah dewasa.. Di rangkum dari berbagai sumber
7.31.2010
kenangan bersama heru_2
tepinya. Akhirnya aku tidak bisa lagi menahan  gelombang kenikmatan melanda seluruh  tubuhku yang begitu dahsyatnya menggulung  diriku “Ngghh.. nghh .. nghh.. Heruu.. Akku mau  keluaar..!!” pekikanku meledak menyertai  gelinjang liar tubuhku sambil memeluk erat  tubuhnya mencoba menahan kenikmatan dalam tubuhku, Heru mengendalikan gerakannya yang tadinya cepat dan kasar itu menjadi perlahan  sambil menekan batang kemaluannya dalam  dalam dengan memutar mutar keras sekalii..  Clitorisku yang sudah begitu mengeras habis  digencetnya. “..aacchh.. Heruu.. niikmaat..  tekeen.. teruuss.. itilkuu..!!” Ledakan kenikmatan orgasmeku terasa seperti ‘forever’ menyemburkan lendir orgasme dalam  vaginaku, kupeluk tubuh Heru erat sekali  wajahnya kuciumi sambil mengerang  mengerang dikupingnya sementara Heru terus  menggerakkan sambil menekan penisnya  secara sangat perlahan, di mana setiap mili  penisnya menggesek dinding vaginaku  menghasilkan suatu kenikmatan yang luar  biasa yang kurasakan dalam tubuhku yang  tidak bisa kulontarkan dengan kata kata. Beberapa detik kenikmatan yang terasa  seperti ‘forever’ itu akhirnya berakhir dengan  tubuhku yang terkulai lemas dengan penis Heru masih di dalam vaginaku yang masih  berdenyut-denyut di luar kendaliku. Tanpa  tergesa-gesa, Heru mengecup bibir, pipi dan  leherku dengan lembut dan mesra, sementara  kedua lengan kekarnya memeluk tubuh lemasku dengan erat, membuatku benar-benar merasa  aman, terlindung dan merasa sangat disayangi. Ia sama sekali tidak menggerakkan penisnya  yang masih besar dan keras di dalam vaginaku.  Ia memberiku kesempatan untuk mengatur  napasku yang terengah-engah. Setelah aku kembali “sadar” dari ledakan  kenikmatan klimaks yang memabukkan tadi,  aku pun mulai membalas ciumannya,  memancing Heru untuk kembali memainkan  lidahnya pada lidahku dan menghisap bibir dan  lidahku semakin liar. Sekarang aku tidak  canggung lagi bersetubuh dengan teman  suamiku ini. Gairahku yang sempat menurun  tampak semakin terpancing dan aku mulai  kembali menggerak-gerakkan pantatku  perlahan-lahan, menggesekkan penisnya pada  dinding vaginaku. Respon gerakan pantatku  membuatnya semakin liar dan aku semakin  berani melayani gairahnya yang memang  tampaknya makin liar saja. Genjotan penisnya pada vaginaku mulai cepat,  kasar dan liar. Aku benar-benar tidak  menyangka bisa terangsang lagi, biasanya  setelah bersetubuh dengan suamiku setelah  klimax rasanya malas sekali untuk bercumbu  lagi tapi kali ini Heru memberiku pengalaman  baru walau sudah mengalami klimax yang maha  dahsyat tadi tapi aku bisa menikmati  rangsangannya lagi oleh genjotan penisnya  yang semakin bernapsu, semakin cepat,  semakin kasar, hingga akhirnya ledakan lendir  birahiku menetes lagi bertubi-tubi dari dalam  vaginaku. Lalu Heru memintaku untuk berbalik, ooh ini  gaya yang paling kusenangi “doggy style”  dengan gaya nungging aku bisa merasakan  seluruh alur alur batang kemaluan suamiku dan  sekarang aku akan merasakan batang yang  lebih besar lebih perkasa oohh..! dengan cepat  aku berbalik sambil merangkak dan menungging  kubuka kakiku lebar, kutatap mukanya sayu  sambil memelas “..Yeess..Herr..masukin kontol  gedemu dari belakang kelobang memekku..”  Heru pun menatap liar dan yang ditatap adalah  bokongku yang sungguh seksi dimatanya,  bongkahan pantatku yang bulat keras  membelah ditengah dimana bibir vaginaku  sudah begitu merekah basah dibagian labia  dalamku memerah mengkilat berlumuran lendir  birahiku mengintip liang kenikmatanku yang  sudah tidak sabar ingin melahap batang  kemaluannya yang sungguh luar biasa itu. Sambil memegang batang penisnya  disodokannya ketempat yang dituju â€Bleess. .” ..Ooohh.. Heruu.. teruss.. Herr.. yang..  dalaam..!! mataku mendelik merasakan betapa  besaar dan panjaang batang penisnya  menyodok liang kenikmatanku, urat urat  kemaluannya terasa sekali menggesek rongga  vaginaku yang menyempit karena tertekuk  tubuhku yang sedang menungging ini.  Hambatan yang selalu kuhadapi dengan  suamiku didalam gaya ‘doggy style’ ini adalah  pada waktu aku masih dalam tahap ‘menanjak’  suamiku sudah terlalu cepat keluar, suamiku  hanya bisa bertahan kurang dari dua menit. Tetapi Heru sudah lebih dari 15  menit  menggarapku dengan gaya ‘doggy style’ ini  tanpa ada tanda tanda mengendur. Oh bukan  maiin..! bagai kesurupan aku menggeleng  gelengkan kepalaku, aku benar benar  dalamkeadaan ekstasi, eranganku sudah  berubah menjadi pekikan pekikan kenikmatan,  tubuhku kuayun ayunkan maju mundur, ketika  kebelakang kusentakan keras sekali  menyambut sodokannya sehingga batang penis yang besaar dan panjaang itu lenyap tertelan  oleh kerakusan lobang vaginaku. kenikmatanku  bukan lagi pada tahap “menanjak” tapi sudah  berada di awang-awang di puncak gunung  kenikmatan yang tertinggi. “Hngk.. ngghh..Heruu..akuu mau keluaar lagii..  aargghh..!!” aku melenguh panjang menyertai  klimaksku yang kedua yang kubuat semakin  nikmat dengan mendorong pantatku ke  belakang keras sekali menancapkan penisnya  yang besar sedalam-dalamnya di dalam  vaginaku, sambil kukempot kempotkan  vaginaku serasa ingin memeras batang  kemaluannya untuk mendapatkan seluruh  kenikmatan semaksimum mungkin. Setelah mengejang beberapa detik diterjang  gelombang kenikmatan, tubuhku melemas  dipelukan Heru yang menindih tubuhku dari  belakang. Berat memang tubuhnya, namun  Heru menyadari itu dan segera menggulingkan  dirinya, rebah di sisiku. Tubuhku yang telanjang bulat bermandikan keringat terbaring pasrah di ranjang, penuh dengan rasa kepuasan yang  maha nikmat yang belum pernah aku rasakan  sebelumnya dengan suamiku. Heru memeluk tubuhku dan mengecup pipiku,  membuatku merasa semakin nyaman dan puas.  “Hesty aku belum keluar sayang..! tolongin aku isepin kontolku sayaang..!” Aku benar benar  terkejut aku sudah dua kali klimaks tapi Heru  belum juga keluar, bukan main perkasanya.  biasanya malah suamiku lebih dulu dari aku  klimaksnya kadang kadang aku malah tidak  bisa klimaks dengan suamiku karena suamiku  suka terburu buru. Merasa aku telah diberi kepuasan yang luar  biasa darinya maka tanpa sungkan lagi  kuselomot batang kemaluannya kujilat jilat  buah zakarnya bahkan selangkangannya ketika kulihat Heru menggeliat geliat kenikmatan, “.. Ohh yess Hes.. nikmat sekalii.. teruss hes..  lumat kontolku iseep yang daleemm.. ohh..  heestyy.. saayaangg..!!” Heru mengerang  penuh semangat membuatku semakin gairah  saja menyelomot batang kemaluannya yang  besar, untuk makin merangsang dirinya aku  merangkak dihadapannya tanpa melepaskan  batang kemaluannya dari mulutku,  kutunggingkan pantatku kuputar putar sambil  kuhentak hentakan kebelakang, benar saja  melihat gerakan erotisku Heru makin  mendengus dengus bagai kuda jantan liar, dan  tidak kuperkirakan yang tadinya aku hanya  ingin merangsang Heru untuk bisa cepat  ejakulasinya malah aku merasakan birahiku  bangkit lagi vaginaku terasa berdenyut  denyut clitorisku mengeras lagi. Ohh.. beginikah multiple orgasme yang banyak  dibicarakan teman temanku? Selomotanku  makin beringas, batang yang besar itu yang  menyumpal mulutku tak kupedulikan lagi  kepalaku naik turun cepat sekali, Heru  menggelinjang hebat, akhirnya kurasakan  vaginaku ingin melahap kembali batang  kemaluannya yang masih perkasa ini, dengan  cepat aku lepas penisnya dari mulutku  langsung aku merangkak ke atas tubuhnya  kuraih batang kemaluannya lalu kududuki  sembari ku tuju ke vaginaku yang masih lapar  itu. Bleess.. aachh..aku merasakan bintang  bintang di langit kembali bermunculan. “..Ooohh..Hesty..kau sungguuh seksxyy..  masuukin kontolku..!!” Heru memujiku setinggi  langit melihat begitu antutiasnya aku  meladeninya bahkan bisa kukatakan baru  pertama kali inilah aku begitu antusias, begitu  beringas bagai kuda betina liar melayani kuda  jantan yang sangat perkasa ini. “..Yess.. Heruu. . yeess.. kumasukkan kontolmu yang perkasa  ini..!” kuputar-putar pinggulku dengan  cepatnya sekali kali kuangkat pantatku lalu  kujatuhkan dengan derass sehingga batang  penis yang besar itu melesak dalaam sekali.. “..aachh.. Heestyy.. putaar.. habiisiin  kontoolku.. eennakk.. sekaallii..!!” giliran Heru  merintih mengerang bahkan mengejang- ngejangkan tubuhnya, tidak bisa kulukiskan  betapa nikmatnya perasaanku, tubuhku terasa seringan kapas jiwaku serasa diombang ambing  di dalam lautan kenikmatan yang maha luas  kucurahkan seluruh tenagaku dengan memutar  menggenjot bahkan menekan keras sekali  pantatku, kali ini aku yang berubah menjadi  ganas dan jalang, bagaikan kuda betina liar aku  putar pinggulku dan bagai penari perut meliuk  meliuk begitu cepat. Batang kemaluannya kugenjot dan kupelintir  habiss.. bahkan kukontraksikan otot-otot  vaginaku sehingga penis yang besar itu terasa  bagai dalam vacum cleaner terhisap dan  terkenyot didalam liang vaginaku. Dan yang  terjadi adalah benar benar membuatku bangga  sekali, Heru bagai Layang-layang putus  menggelinjang habis kadang mengejangkan  tubuhnya sambil meremas pantatku keras  sekali, sekali-kali ingin melepaskan tubuhku  darinya tapi tidak kuberikan kesempatan itu  bahkan kutekan lagi pantatku lebih keras,  batang penisnya melesak seluruhnya bahkan  rambut kemaluannya sudah menyatu dengan  rambut kemaluanku, clitorisku yang lapar akan  birahi sudah mengacung keras makin merah  membara tergencet batang kemaluannya.  Badanku sedikit kumiringkan ke belakang, buah  zakarnya kuraih dan kuremas-remas, “..Ooohh.. aachh.. yeess.. Heess.. yeess..!!” Heru membelalakan matanya sama sekali tidak menyangka aku menjadi begitu beringass.. begitu liaar.. menunggangi tubuhnya, lalu Heru  bangkit, dengan posisi duduk ia menylomot  buah dadaku… aachh tubuhku semakin panaas..  kubusungkan kedua buah dadaku. “..selomot..  pentilku.. dua. duanya.. Herr..yeess..!! …sshh..  …oohh..!! mataku menjadi berkunang kunang, “.. Ooohh.. Hestyy.. nikmatnya bukan main posisi  ini..! batang kontolku melesak dalam sekali  menembus memekmu..!” Heru mendengus- dengus kurasakan batang penisnya  mengembung pertanda spermanya setiap saat  akan meletup, “..Ohh.. sshh..aahh.. Heruu .. keluaar.. bareeng..sayaannghh..!! jiwaku terasa  berputar putar..! “..yess..Hess..aku…  keluarkan diluar apa didalam..?”. “..Ohh.. Heru  kontoolmu.. jaangaahhn..dicabuut..keluarin..  didalaam..!! Tiba tiba bagaikan disetrum jutaan volt  kenikmatan tubuhku bergetar hebat sekalii..!  dan tubuhku mengejang ketika kurasakan  semburan dahsyat di dalam rahimku, “..aachh.  jepiit kontoolku.. yeess.. sshh.. oohh..  nikmaatnya.. memekmu Hestyy..!!” Heru  memuncratkan air maninya di dalam rongga  vaginaku, terasa kental dan banyak sekali.  Akupun mengelinjang hebat sampai lupa  daratan “..Nggkkh.. sshh.. uugghh.. Heerru..  teekeen kontoolmu.. sampe mentookkhh..  sayaahng.. aarrgghh..!! gelombang demi  gelombang kenikmatan menggulung jiwaku, ooh  benar benar tak kusangka makin sering klimaks makin luar biaasaa rasa nikmatnya jiwaku  serasa terbetot keluar terombang ambing  dalam lautan kenikmatan yang maha luas.  Kutekan kujepit kekepit seluruh tubuhnya  mulai batang penisnya pantatnya pinggangnya bahkan dadanya yang kekar kupeluk erat  sekali. Seluruh tetes air maninya kuperas dari batang  kemaluannya yang sedang terjepit menyatu di  dalam liang vaginaku. aarrgghh.. Nikmatnya  sungguh luar biaasaa!! Oohh Heru aku kuatir  akan ketagihan dengan batang penismu yang  maha dahsyat ini!! Akhirnya perlahan lahan  kesadaranku pulih kembali, klimaks yang ketiga ini membuat tubuhku terasa lemas sekali, Heru sadar akan keterbatasan tenagaku, akhirnya ia membaringkan tubuhku di dadanya yang kekar,  aku merasakan kenyamanan yang luar biasa,  kepuasanku terasa sangat dihargainya. Tiga  kali klimaks bukanlah hal yang mudah bagiku  untuk mendapatkannya didalam satu kali  permainan seks. Heru telah menaklukan diriku luaar.. dalaam..!!  akan kukenang kejadian ini selama hidupku. Tiba tiba Heru melihat jam lalu dengan muka sedih ia mengatakan kepadaku bahwa ia harus menemui seseorang 10  menit lagi, akupun tak kuasa  menahannya, aku hanya mengangguk tak  berdaya. Sepeninggal Heru dari rumah, aku termenung  sendirian di ranjang. Suatu kejadian yang sama  sekali tak terpikir olehku mulai merebak dalam  kesadaranku. Aku telah menikmati perbuatan  seks dengan sahabat suamiku bahkan harus  kuakui, aku betul betul menikmati  kedahsyatan permainan seks dengan sahabat  suamiku itu. Tetapi aku telah mengkhianati  suamiku. Aku mulai merasakan sesuatu yang  salah, sementara di lain pihak, aku sangat  menikmatinya dan sangat mengharapkan Heru  melakukannya lagi terhadapku. Hati dan akal sehat terpecah dan menyeretku  ke dua arah yang berlawanan. Pergumulan  batin terjadi membuatku limbung. Akhirnya  kuputuskan untuk mencoba melupakan Heru.  Setelah beberapa minggu dalam kondisi seperti  ini, hatiku makin tidak menentu, makin kucoba  melupakannya makin terbayang seluruh  kejadian hari itu, aku masih merasakan  tubuhnya yang kekar berkeringat napasnya  yang mendengus dengus terngiang sayup  sayup terdengar suaranya memanggilku ’ sayang’. Heru berhenti bertugas di kantor  suamiku. Entah itu keinginannya sendiri atau  memang ia dialih tugaskan, aku tidak tahu. Namun hingga kini, pergumulan batin dalam  diriku masih terus berlangsung. Di lain pihak  aku tetap ingin mencintai suamiku, walaupun ia tak bisa memberikan apa yang telah diberikan  Heru padaku. Aku masih merindukan dan  menginginkan sentuhan tangan kekar Heru,  dimanakah kau berada Heru..?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar