Kumpulan cerita dewasa / cerita ngentot /cerita porno / hanya untuk orang_orang sudah dewasa.. Di rangkum dari berbagai sumber
7.29.2010
pengorbanan demi peran
Namaku Sobari, biasa dipanggil Bari. Sudah 3  tahun ini aku bekerja di salah satu rumah  produksi yang biasa membuat sinetron. Aku bekerja di bagian audisi dengan atasanku,  Pak Haris. Orangnya cukup galak, umurnya  sekitar 45 an, badannya masih tegap dan kekar  karena dia memang keturunan tentara. Hari itu dia memanggilku ke ruangannya. “Bar, bulan depan kita ada produksi sinetron  baru. Untuk pemain utama aku sudah dapat,  tapi aku butuh pemain pembantu dengan  kriteria cewek yang cantik dan seksi. Kamu  tolong siapin audisi untuk itu ya!” perintah pak Haris padaku. Seperti biasa aku segera mengatur untuk  diadakan audisi untuk pemeran yang dicari Pak  Haris. Tapi aku langsung inget dengan  tetanggaku yang bernama Siska, aku berpikir  sepertinya dia cocok untuk ikut audisi ini.  Siska orangnya cukup cantik, dan bodinya juga  seksi seperti Sarah Azari. Saat ini dia sedang  menganggur dan belum mendapat pekerjaan  selesai dari kuliahnya. Sebenarnya aku sudah lama memendam hasrat  pada Siska, pernah sewaktu SMU aku menjadi  kakak kelasnya dan “nembak” dia, tapi dia  menolak alesannya masih kecil dan belum siap  pacaran. Tapi sekarang dia sudah punya pacar  mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Rumahku dengan rumah Siska tidak terlalu  jauh, hanya terpaut 3  rumah. Setiap hari  semasa dia masih sekolah, dia selalu melewati  rumahku. Dengan pakaian sekolahnya yang  ketat, aku sering membayangkan tubuhnya  yang seksi itu. Payudaranya yang kenyal, dan  isi dibalik roknya membuatku sangat  penasaran. Segera saat itu juga aku telpon dia. “Halo, bisa bicara dengan Siska?” tanyaku di  telepon. “Iya ini Siska, dari siapa ya?” “Ini mas Bari, gini aku mau ngajakin kamu ikut  audisi di kantorku kalau kamu sedang tidak  sibuk. Kebetulan kami sedang mencari pemeran cewek yang centik dan seksi. Pas sekali  dengan kamu.” Godaku “Ah, mas Bari bisa aja. Aku sih setuju aja mas.  Kapan audisinya? Tapi kira-kira bisa lulus ga?” “Udah tenang aja, ntar mas Bari bantu. Yang  penting Siska datang aja dulu. Besok hari Rabu  siang jam 1  ya. Aku tunggu di kantor mas. Dan  jangan lupa pake pakaian yang seksi ya.” “OK Mas, tenang aja. Sampai ketemu.” Pada hari-H nya dia datang ke kantorku dengan diantar oleh pacarnya. Siska mengenakan  pakaian cukup seksi, dengan kemeja lengan  panjang tapi kancing bagian atasnya sengaja  dia buka, jadi lipatan payudaranya cukup  nampak. Aku jadi semakin bernafsu saja  melihat dia seperti itu. “Halo mas Bari, kenalin ini Riko.” Siska  memperkenalkan pacarnya padaku. “Halo aku Bari. Aduh Siska kamu cantik sekali,  dan seksi pula. Pasti bosku suka sekali sama  kamu, dan pasti kamu diterima.” Pujianku pada Siska itu membuat pacar dia jadi  sedikit sewot, tapi aku cuekin aja dia. “Ayo Sis, langsung masuk ka ruangan audisi  aja. Bosku sudah menunggu.” Segera aku dan Siska meninggalkan pacarnya  yang sedang sewot itu di ruang tunggu. Di dalam, Pak Haris sudah menunggu dan  akhirnya audisipun dimulai. Sekitar 15  menit audisi, aku mengantar Siska  keluar. Tapi kemudian pak Haris memanggilku  lagi “Bari..!! Kesini sebentar..!!” teriak Pak  Haris dari dalam ruangan. Aku segera bergegas meninggalkan Siska dan  menuju ruangan itu. “Iya Pak, Kenapa? Ada yang bisa saya bantu?” tanyaku. “Cewek tadi teman kamu ya? Cukup seksi juga  dia. Apa kamu mau kalau aku meluluskan dia  untuk sinetron ini?” “Iya Pak, dia tetangga saya. Ya saya berharap  dia bisa lulus Pak. Emangnya kenapa Pak?” “Aku bisa saja meluluskan dia, tapi dengan  satu syarat, aku mau tidur dengan dia  semalam. Bisa ga?” Cukup kaget aku mendengar permintaan Pak  Haris itu, sebenarnya sudah biasa cewek yang  akan ikut main sinetron “dicobain” sama Pak  Haris, tapi berhubung Siska tetanggaku aku  jadi sedikit canggung. “Beneran Pak? Nanti saya coba bicara sama  dia dulu Pak.” “Bagus, usahain ya.” Beberapa hari aku bimbang bagaimana bicara  dengan Siska mengenai hal ini. Sedangkan jika  tidak aku lakukan bisa-bisa Pak Haris yang  marah padaku dan bahkan aku bisa dipecat. Akhirnya kuberanikan diri menelpon Siska  untuk memberitahu hal ini. Di telepon aku  Cuma bilang bahwa Siska diditerima untuk  audisi sinetron ini, tapi dia harus menemui Pak  Haris di hotel X untuk menandatangani  kontrak. Aku tidak bilang kalo dia akan ditiduri  Pak Haris disana. Awalnya Siska bingung kenapa harus di hotel,  tapi akhirnya dengan berbagai alasan yang  kuberikan akhirnya aku setuju saja. Setelah sepakat ketemuan di hotel jam 3  sore,  aku segera memberitahu Pak Haris dan  ternyata dia mengajakku untuk menemaninya  disana. Wah, kesempatan nih aku ngliat Siska  dikerjain sama laki-laki. Di hotel itu, sesuai pesanku Siska datang  sendiri. Di lobby aku temui dia dan aku beritahu bahwa pak Haris menunggu di kamar 512.  Aku  segera mengantar Siska kekamar itu. Di jalan,  isi dalam celanaku jadi semakin tegang saja  membayangkan apa yang akan dilakukan Pak  Haris padanya. Kami masuk di kamar itu dan  Pak Haris sedang duduk di ranjang menunggu  kami. “Selamat sore Pak.” Sapa Siska pada Pak  Haris. “Iya, selamat sore. Cantik sekali kamu Siska.”  Balas Pak Haris, memang Siska dengan  rambutnya yang lurus sebahu dan mengenakan  baju yang cukup seksi membuat setiap lelaki  pasti tertarik padanya. “Bari, kamu tetap disini saja jagain kami.” “Terus bagaimana dengan kontraknya Pak?”  tanya Siska yang sudag sangat penasaran. “Tenang aja, kontrak pasti buat kamu. Tapi  kamu layani dulu Pak Haris disini yah?”  jawabku ke Siska. “Layani apa maksud mas Bari?” “Pak Haris ingin tidur sama kamu sekali saja  dan kontrak sinetron itu pasti diberikan ke  kamu.” “Mas Bari serius? Apa-apaan ini?” Saat sedang bingung-bingungnya, Siska  bertambah kaget karena tiba-tiba Pak Haris  sudah memeluknya dari belakang,  menggerayanginya dengan tangganya yang  kekar.” Siska memberontak dan berusaha melepaskan  diri dari Pak Haris, tapi tangan pak Haris  dengan kuat tetap memeluknya. “Tidak!! Lepaskan aku atau aku akan teriak”  ancam siska sembari berusaha melepaskan diri. “Ayolah cantik, aku janji karir kamu akan  bagus nanti sebagai aktris. Layani saja aku  hari ini” rayu pak Haris “Iya Sis, apa artinya pengorbanan kamu ini jika  nanti kamu bisa sukses dan jadi bintang  terkenal.” Tambahku. Entah terhipnotis atau terbujuk rayuan itu,  rontaan Siska yang tadi sangat kuat ingin  melepaskan diri, kini semakin melemah dan  akhirnya dia hanya pasrah saja oleh perlakuan  pak Haris. “Nah gitu dong, anak manis.” Pak Haris melucuti pakaian Siska satu persatu, dan Siska hanya diam pasrah dengan pandangan kosong, sepertinya dia sedang memikirkan  tawaran dari pak Haris itu dan sedang  membayangkan menjadi aktris besar. Setelah Siska telanjang bulat, kini Pak Haris  yang melepaskan semua pakaiannya hingga  telanjang bulat juga. Aku hanya terpana  menyaksikan kemolekan tubuh Siska yang  tanpa sehelai benangpun itu. Kedua  payudaranya tampak indah dan kulitnya yang  putih mulus semakin membuat dia terlihat  sempurna sebagai seorang wanita. Kini Pak Haris sedang menciumi leher Siska  sambil kedua tangannya meremas-remas  payudara kenyal Siska. Jilatan-jilatan Pak  Haris membasahi leher Siska yang putih mulus.  Sesekali mulut Siska yang mungil itupun  dilahapnya dengan buas. Sekitar 10  menit pak Haris puas menciumi  bagian ata tubuh Siska. Siska hanya pasrah  saja menikmati permainan lidah pak Haris. Saat pak Haris memainkan puting Siska dengan  lidahnya, Siska sedikit menggelinjang karena  geli. “Emmmh.. Pak.. pelan pelan. Geli Pak”  rintih Siska sambil menggelinjang. Dan kini jilatan-jilatan lidah pak Haris turun  menuju ke lubang kewanitaan Siska. Siska semakin tidak tahan menahan geli saat  pak Haris dengan lihainya memainkan lidahnya  ke memek Siska yang sedikit ditumbuhi bulu  halus itu. “Emh.. emh.. geli Pak.” rintih Siska  lagi sambil tangannya meremas bantal untuk  menahan geli. Beberapa menit kemudian, pak Haris yang  masih bermain di wilayah memek siska, kini  mengocok lubang itu dengan jari tangannya.  Pertama dimasukannya satu jari ke memek  Siska dan digerakannya keluar masuk.  Kemudian dua jarinya dimasukkan dan  kocokannya semakin cepat. Siska merintih- rintih menahan entah sakit atau nikmat yang  dirasakannya. “Ah.. ah.. mmmh… Paak..” “Gimana sayang, nikmat kan? Mau terus kan?”  tanya pak Haris sambil terus memainkan  tangannya. Siska sepertinya sudah lupa dengan segala  kebimbangannya yang tadi dia rasakan. Kini dia hanya merasakan kenikmatan dunia yang tiada taranya. Nafsunya sudah mengalahkan akal  sehatnya. “Gimana rasanya sayang? Enak kan?” “Ah.. emmh.. enak.. Pak… emmh..” rintihnya. “ ter.. us.. paaak…” Selesai mengocok memeknya, kini pak Haris  berdiri dan menodongkan kontolnya yang sudah tegak berdiri dari tadi ke depan muka Siska dan segera ditariknya kepala Siska dan  diarahkannya ke mulut mungil Siska untuk  mengulumnya. Mulut Siska yang tidak terlalu  besar tampak kesulitan menerima kontol besar pak Haris, tapi pak Haris terus  memaksakannya untuk masuk dan  meggerakannya maju-mundur. “Aaah.. gila enak banget sedotan kamu  sayang. Kamu memang cewek yang hebat  Siska” pak Haris semakin cepat mendorong  kontolnya keluar-masuk ke mulut Siska  sehingga terkadang Siska tersedak. Tak kusangka juga ternyata Siska cukup pandai juga memainkan kontol lelaki dengan mulutnya. Atau mungkinkan selama ini dia sudah pernah  bercinta dengan laki-laki lain? Setelah Siska tampak kecapean mengulum  kontol besar itu, kini pak Haris siap  menghujmkan rudalnya ke targetnya yaitu  memek Siska. Pak Haris menghadapkan rudalnya di depan  memek Siska yang sudah basah. “Pak, pelan  pelan ya. Memek siska masih sempit soalnya.”  Pinta siska. Siska dalam posisi terlentang dan pak Haris  menindihnya dari atas sambil mengarahkan  kontolnya ke lubang tujuan. Dan Blesss..! seiring dengan masuknya kontol  itu ke memek sempit itu, Siska memekik  tertahan menahan sakit. “Akh.. pelan-pelan pak. Sakit sekali.” “Maaf sayang, abisnya memek kamu sempit  banget, jadi sulit masuknya. Tahan ya, nanti  juga pasti jadi enak.” Setelah berhasil masuk seluruhnya, kembali  pak Haris memainkannya maju mundur sambil  dia ciumi bibir dan kedua payudaranya. Siska  juga tak kalah buas membalas lumatan bibir  pak Haris itu. Sekitar 5  menit kemudian, tubuh Siska  mengejang pertanda dia sudah memperoleh  orgasmenya. “Aha, kamu sudah terpuaskan ya? Baru begitu  saja sudah orgasme. Lanjut ya sayang.” Ada sekitar 15  menit pak Haris menghajar  memek siska. Rambut Siska sudah acak-acakan dan seluruh tubuhnya sudah basah dengan  keringat, tapi tampaknya pak Haris masih kuat bertahan lama. “Akh.. akh.. emmmh.. Pak… ahhh…” Siska  meracu tak karuan menahan nikmat yang  dirasakan. Kemudian pak Haris merubah posisi, kini dia  tiduran terlentang di ranjang dan Siska dia  suruh duduk di atasnya sehingga dia bisa  menusuk-nusukan kontolnya ke memek Siska  dari bawah. Dan bles, kontol itu masuk lagi ke  lubang memek Siska. Siska sendiri lama  kelamaan tampak menikmati juga dengan  menggoyang-goyangkan pinggulnya untuk  menerima tusukan kontol pak Haris dari bawah. Keringat semakin deras menggucur di badan  kedua manusia yang sudah lupa kesadaran itu.  Payudara Siska yang menggantung-gantung  diremas-remas dengan kasar oleh pak Harsi,  namun Siska tidak peduli, yang dia rasakan  sekarang hanyalah hasrat menggebu-gebu  untuk memuaskan nafsunya. Setiap kali kontol pak Haris menusuk ke atas,  Siska selalu memekik pelan. Dan terkadang pak  Haris mempercepat tusukannya ke memek  Siska. Pemandangan itu sungguh membuat aku jadi  sangat bernafsu, dan timbul niatku untuk  melakukan hal yang sama pada Siska.  Kontolkupun sudah berdenyut-denyut ingin  mencari pelarian. Tapi tetap kutahan sampai  permainan mereka selesai. Lalu pak Haris menidurkan Siska yang sudah  benar-benar lemas ke ranjang dengan posisi  terlentang. Gila, mau diapain lagi nih cewek? Gumamku  dalam hati yang kasihan melihat Siska yang  sudah lemas tak berdaya tapi tetap diserang  terus oleh pak Haris. Dari posisi Siska terlentang di ranjang, pak  Haris mengangkat kaki kanan Siska ke  pundaknya dan dia hujamkan lagi kontolnya ke  memek Siska. Slep.. slep.. slep.. suara kedua  kelamin mereka kembali beradu. Siska sudah terengah-engah kehabisan tenaga,  tapi sebaliknya pak Haris semakin  mempercepat gerakannya. “Akh.. akh.. uuhh.. mmmh…” Siska semakin  meracau tak karuan dengan badannya  terdorong-dorong seiring gerakan pak Haris. Selama hampir 10  menit, Siska menahan  serangan pak Haris yang seperti sudah  kesetanan. Tiba-tiba pak Haris menarik  kontolnya dari memek Siska dan dia mengocok  kontolnya di depan muka Siska “Aakh… aku  keluar…” crot.. crot.. croot… pejuh pak Haris  muncrat semua ke muka Siska sehingga  membasahai wajah sayu itu. “Aaaaah puas banget aku sayang. Kamu benar- benar luar biasa. Belum pernah aku sepuas ini  berhubungan badan dengan perempuan.” Pak  Haris memuji Siska. Pak Haris segera memakai pakaiannya  sedangkan Siska masih tertidur lemas di  ranjang, matanya sayu dan badannya masih  berpeluh keringat. “Hei Bari, dari tadi kamu Cuma melongo saja  disitu, emang kamu ga kepengen kayak aku  tadi. Sana nikmati saja gadis itu, bukannya  kamu sudah lama memendam rasa pada dia?  Sana mumpung ada kesempatan.” Aku kaget mendengar perkataan pak Haris,  tapi jujur dalam hatiku memang bergejolak  penuh hawa nafsu terhadap Siska. Dan memang benar kapan lagi aku punya kesempatan  seperti ini? Dan sekarang sepertinya aku yang kerasukan  setan, langsung kudekati Siska yang masih  meringkuk lemas di ranjang. Kubuka semua  pakaianku sampai telanjang bulat. Siska yang  melihatku jadi bertambah kaget. “Mas Bari mau apa? Jangan Mas, Siska sudah ga kuat.” Takkupedulikan lagi kata-katanya dan langsung kubangunkan dia dan kuposisikan merangkak  membelakangiku. Pemandangan bongkahan  pantat indah dan memek merah dari seorang  gadis yang sudah lama kusukai bagaikan mimpi  yang menjadi kenyataan bagiku. Langsung  kuarahkan kontolku yang sudah menegang ke  arah memeknya yang merah merekah itu. “Jangan Mas Bari..” Siska kembali meronta,  tapi blesss… kembali memeknya disumpali dan  kali ini oleh kontolku. Kontolku dapat masuk dengan lancar, mungkin  karena lubang memeknya sudah sedikit “ terbuka” oleh karena pak Haris tadi. Saat kontolku masuk penuh ke dalam,  kurasakan nikmat yang selama ini belum  pernah aku rasakan. Dan langsung saja  kugenjot memeknya dari belakang dengan  posisi dogy style. Gerakanku yang cukup keras membuat Siska terdorong maju-mundur juga  sehingga payudaranya terlihat terayun-ayun. Segera kuraih kedua benda kenyal itu dan  kuremas-remas sembari tetap kugenjot dia. “Akh.. akh.. aku.. su..dah.. tidak.. kuat.. akh..  mas.” Rintihnya Keringatnya kembali mengucur deras dan  begitu juga aku. Sekitar 15  menit aku menggenjotnya, dan kini  kuhadapkan kontolku di mukanya untuk dihisap seperti pak Haris tadi. Tanpa menunggu perintahku Siska segera  meraih kontolku dan memasukannya ke  mulutnya sambil terkadang mengocoknya. Aku melenguh keenakan merasakan permainan  mulut Siska dan kocokan tangannya. Beberapa menit kemudian, saat kontolku masih didalam mulut Siska, kurasakan klimaksku akan segera datang dan kubiarkan saja kontolku  tetap di dalam mulutnya. Dan akhirnya croot.. croot… pejuhku tumpah di dalam mulut Siska  hingga dia memuntahkannya karena terlalu  banyak. Tapi ada beberapa yang tertelan  olehnya. “Waaah, nikmat sekali ternyata ngentotin  kamu Sis. Mas benar-benar puas banget.” Siska kembali ambruk ke ranjang dengan mulut  yang belepotan oleh pejuhku. Dengan HPku, kufoto dia karena posenya  sangat seksi yang tanpa busana dan berpeluh  keringat itu. Kujadikan foto itu kenang- kenangan persetubuhanku dengan Siska hari  itu. Setelah kejadian itu, Siska mendapatkan peran  dalam sinetron itu sesuai janji pak Haris. Dan kami berjanji tidak akan menceritakan  kejadian itu pada siapapun.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
PRODUK www.putrikecantikan.com BEST SELLER:
BalasHapusObat Pembesar Penis Herbal
Obat Kuat Pria
Obat Perangsang Wanita
Obat Penghilang Tato
Obat Peninggi Badan Herbal
Obat Penggemuk Badan Herbal
Obat Pelangsing Badan Herbal
Kecantikan
Pemutih Wajah Dan Tubuh
Alat Bantu Sex Wanita
Alat Bantu Sex Pria
Aneka Kondom Pria